Mendorong pemulihan ekonomi nasional, bea cukai sekali lagi menyediakan fasilitas berikat

TRIBUNNEWS.COM-Pandemi Covid-19 telah menyapu seluruh ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 adalah 5,3%, yang sulit dicapai sekarang. Bahkan, BI memprediksikan pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi akan berada di bawah 2,3%.

Pemerintah saat ini mempromosikan rencana pemulihan ekonomi nasional. Pabean tentu saja berjanji untuk mendorong rencana tersebut.

Seperti yang terjadi pada hari Rabu (01/07), Bea Cukai Jawa Tengah sekali lagi menyediakan fasilitas berikat untuk perusahaan yang berorientasi ekspor. Perusahaan tersebut adalah PT. Indonesia Ling Food Packaging (FFPI), sebuah perusahaan yang berlokasi di Jl. Perusahaan manufaktur peralatan makanan dan minuman. Randugarut KM 13 Kec Tugu, Semarang .

Fasilitas ini tidak hanya berkontribusi pada pengembangan industri, tetapi juga memiliki dampak ekonomi positif lainnya, seperti peningkatan investasi dan ekspor, lapangan kerja, dan pembentukan simpul kegiatan ekonomi di dekat keluarga. . Amin Tri Sobri, kepala Divisi Fasilitas Kepabeanan dan Konsumen, menjelaskan fasilitas yang akan diperoleh perusahaan.

“Kemudahan yang diberikan berupa penangguhan tarif impor, dan tidak ada pajak yang dipungut atas impornya. Apabila perusahaan mendapatkan izin ini di kemudian hari harus mematuhi peraturan perundang-undangan. Harapan untuk memperoleh kemudahan ini, jelasnya:” Dalam pandemi ini, ini mungkin menjadi dorongan ekonomi. “FFPI, kata Jimmy Santoso, kapasitas produksi tahunan PT FFPI mencapai 800 ton, dan harga bahan bakunya sekitar 900 dolar AS / ton. Dengan fasilitas ini, perseroan dapat meningkatkan biaya bahan baku menjadi 112,5 dolar AS / ton. Laba US $ 90 juta akan direalisasikan sepanjang tahun. Jimmy juga mengungkapkan perseroan juga berencana menanamkan modal US $ 3 juta atau setara dalam 1-2 tahun ke depan.Dalam sepuluh tahun ke depan akan mendapat Rp 42,7 miliar dan sekira 700 ribu rupiah. Pendapatan sepuluh ribu dolar AS.

Perusahaan mengikuti PT MAS Silueta Indonesia, PT Parkland World Indonesia, PT Winners International, PT Kembangarum Indah Perkasa, Sheenary Javanesia Inc, PT Wanho Industries Indonesia, PT Masterkidz Indonesia, PT Hamana Works Tira Indonesia dan PT Geomed Indonesia. (*)

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *