Sinergi Douane, TNI dan BNN tidak dapat menyelundupkan lebih dari 30 kg metamfetamin di Dumai

TRIBUNNEWS.COM – Tim Bea Cukai Bersama Dumai, Polisi Militer Angkatan Laut Dumai (POM AL) dan Biro Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggagalkan penyelundupan lebih dari 30 kilogram metamfetamin ke perairan teritorial Dumai pada Sabtu (06) / 13)). Tim ini langsung dipimpin oleh kepala Kantor Bea Cukai Dumai di Fuad Fauzi.

Fuad mengungkapkan bahwa masih ada banyak celah di wilayah geografis perbatasan, yang jelas masih merupakan cara terbaik bagi mereka untuk lewat secara ilegal. Peluang produk dari daerah Nusantara. – “Ingat, mereka berusaha membuat komunitas lokal menjadi pembawa pesan atau pembawa barang ilegal ini.” Kesenjangan ekonomi, kelangkaan pekerjaan, dan upah yang sangat menguntungkan tampaknya merupakan variabel yang dirancang dengan cermat oleh obat-obatan narkotika dan pengedar narkoba. Kata Fouad. Operasi dimulai Jumat (06/12) dengan intelejen aparat.) Nanti ada kegiatan sabu dari Malaysia hingga Indonesia. Bea Cukai Dumai segera berkoordinasi dengan pihak internal dan eksternal untuk membentuk Beberapa tim menerjunkannya ke beberapa titik yang mungkin merupakan lokasi pendaratan atau area yang bisa dilewati. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh POM AL Dumai dan BNN. “Butuh lebih dari 12 jam pada Sabtu (13/6) Pemantauan, hasilnya ditampilkan. Salah satu kelompok menduga speedboat itu melaju dengan kecepatan tinggi di sepanjang perairan Tanjung Lebam Dumai. ”Usai dikejar, kapal penyelundup berusaha kabur bahkan berusaha memprovokasi petugas. Mereka melawan dengan mencoba menabrak speedboat tersebut ke kapal patroli bea cukai. Malan, speedboat mereka malah rusak. , Akhirnya tenggelam, ”imbuh Fuad. “-Dari aksi ini, dua pelaku berhasil diculik, masing-masing dengan inisial RI (26) dan MY (34). Trityl amfetamin yang dikemas oleh merek teh Cina Guanyin.com berbobot 32 kilogram. (Berat kotor)

Nilai produk diperkirakan mencapai 32 miliar rupee, melalui tindakan ini, para pejabat menyelamatkan 161.000 generasi obat berbahaya yang membahayakan kesehatan manusia, dan kemudian menyerahkan para pelaku dan bukti kepada mereka Biro Narkotika Nasional (BNN) untuk diproses lebih lanjut.

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *