TRIBUNNEWS.COM-Selama pandemi Covid-19 global, pihak bea cukai berkomitmen untuk memberikan layanan impor dan ekspor terbesar guna mendorong pembangunan ekonomi Indonesia. Ekspor sembilan pintu online Menteri Pertanian diselenggarakan oleh Pusat Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Depo Pelindo 3, Pelabuhan Tanjung Emmas, Semarang. Secara simbolis online melalui 9 port di 9 provinsi di Indonesia.
Pembukaan acara langsung dipimpin oleh Menteri Pertanian Jakarta, Syahrul Yasin Limpo, Direktur Biro Karantina Pertanian Indonesia mengeluarkan laporan. -Biro Karantina Menteri Pertanian mengatakan dalam laporannya kepada Menteri: “Di sembilan pelabuhan pelabuhan, 168 barang dengan berat sekitar 28.000 ton akan diekspor ke 43 negara tujuan, dengan nilai ekspor hingga Rs 753 miliar.” Pertanian. -Menteri Syahrul juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ekspor selama ini, khususnya pada awal tahun 2020 ini. “Kalaupun kita dihantam pandemi Covid-19, pada kuartal pertama tahun ini, kita masih mampu mencapai nilai ekonomi ekspor Rs 100,7 triliun. Dia mengatakan nilai tersebut meningkat 14,35% dibanding periode yang sama tahun lalu.
—
—
—
—
—
—
—
—
—
—

—
—
Ini salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memajukan dan mendorong perekonomian nasional, khususnya dalam hal ekspor hasil pertanian.
“Kami di Kantor Bea Cukai Tanjung Emas akan selalu melayani perusahaan dalam negeri Negara memberikan dukungan untuk mengekspor produknya ke negara tersebut. “Asing, karena ini juga bagian dari fungsi bantuan industri kita,” kata Anton Martin, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, saat bertemu di Depo Pelindo III di Pelabuhan Tanjung Emas. Ia pun berharap, “Ke depan, semakin banyak produk dalam negeri yang mampu bersaing di pasar internasional, sehingga perekonomian Indonesia bisa berkembang. (*)
Komentar Terbaru