Bea Cukai adalah barang impor pertama dan terbesar di Bandara Internasional Yogyakarta

TRIBUNNEWS.COM-Dengan pandemi Covid-19 menyapu dunia dan mengurangi kegiatan bisnis internasional, bea cukai terus memberikan layanan dan pengawasan untuk mendorong perekonomian, terutama yang membutuhkan kegiatan impor dan ekspor. Kepabeanan Yogyakarta bertanggung jawab untuk memantau kedatangan pesawat Niugini Airlines di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pada hari Minggu, 3 Mei 2020. Dalam acara ini, kepala dan staf bea cukai Yogyakarta, perwakilan PT Gapura Angkasa menghadiri pertemuan, Pusat Karantina Pertanian Yogyakarta. Direktur Bea Cukai Yogyakarta Henki TP Ali Tonan mengungkapkan, sejak bandara beroperasi penuh, kargo dari Papua Nugini merupakan kedatangan kargo pertama dan terbesar di Yangya. Dia mengatakan bahwa kami masih bekerja untuk Indonesia.

Petugas bea cukai Yogyakarta mengawal paket yang berisi 20 ton vanili dari Papua Nugini selama dua tahun. Transportasi dan pemberitahuan pabean sehingga tidak ada hambatan dalam proses impor.

Untuk memastikan keakuratan daftar dan pemberitahuan keselamatan impor yang direncanakan, personel melakukan inspeksi planzoekking (planzoekking) dari barang impor yang diangkut oleh pesawat terbang – dengan mencocokkan jumlah dan jenis barang dalam daftar – penerima barang berada PT Agri Spice Indonesia Klaten, dan pengelolaan dokumen ditangani oleh Perusahaan Pengelola Bea Cukai Jasa Logistik (PPJK) Yogyakarta.

Menurut Hengky, YIA pertama kali dibuka pada April 2019. Namun, bandara tersebut telah beroperasi penuh sejak 29 Maret 2020. Menunjukkan bahwa YIA sepenuhnya siap untuk mendukung proses bisnis menggunakan maskapai penerbangan. (*)

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *