Lembaga bea cukai mendorong perusahaan donasi PPE untuk melawan Covid-19

TRIBUNNEWS.COM-Bea Cukai terus memberikan kemudahan dalam bentuk layanan relaksasi di daerah berikat (TPB) yang terkena Penyakit Coronavirus (Covid-19) pada tahun 2019.

Daerah berikat diawasi dan dilayani oleh Bea Cukai Semarang. Ungaran Sari Garment memproduksi masker non-medis dan menyumbangkan produksinya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Tidak hanya PT USG, tetapi juga dua perusahaan lain di bawah pengawasan Bea Cukai Semarang, PT Glroy Industrial Semarang dan PT Starlight Garment Semarang, juga menyumbangkan banyak peralatan pelindung pribadi dari Jawa ke Pemerintah Provinsi Pusat. Selain Bea Cukai Semarang, Bea Cukai Tegal juga memberikan bantuan kepada PT Cahaya Timur Garmindo (CTG), zona berikat yang berlokasi di Kabupaten Pemalang.

Sucipto, kepala Kantor Pabean Semarang, mengatakan bahwa bea cukai menyediakan fasilitas dalam bentuk pembebasan bea masuk dan tidak memungut pajak terkait impor. Ini harus dilakukan agar pencegahan dan pengobatan Covid-19 dapat segera dilakukan. Barang impor dengan fasilitas produksi akan digunakan untuk memproses Covid-19, bukan untuk transfer atau penjualan. Barang-barang impor yang memasuki kawasan berikat masih ditangguhkan karena bea masuk dan pajak yang terkait dengan impor mereka. Oleh karena itu, faktur pemerintah yang selalu melekat pada barang harus digunakan untuk membayar penggunaan fasilitas untuk melepaskan hasil produksi dari barang impor. Sucipto mengatakan: “Produk impor yang diimpor oleh PT Ungaran Sari Garment akan mengawasi proses dari awal masuk produk hingga akhir produksi.” Masyarakat tidak boleh menggunakan masker untuk staf medis. Ini akan mencegah staf medis menangani Covid-19 sebagai wali terakhir.

Selain PT Ungaran Sari Garment, dua perusahaan lain, PT Glroy Industrial Semarang dan PT Starlight Garment Semarang, juga menyumbangkan 1.150 alat pelindung diri (PPE) dalam bentuk Hazmat atau topeng. Ganjar Pranowo, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, langsung menerima donasi mulai Senin, 20 April. Untuk mencegah dan mengelola Covid-19, pemerintah dapat memainkan peran dalam menghilangkan izin, dan perusahaan dapat bertahan hidup untuk kesejahteraan karyawan dan menyumbangkan produk kepada publik. Bea Cukai mengendurkan produksi alat pelindung diri dan topeng di PT Cahaya Timur Garmindo di Zona Perdagangan Bebas Kabupaten Pemalang, yang memiliki dampak positif pada perusahaan, yang terus mempekerjakan lebih dari 1.300 karyawan. Bea Cukai Timur Garmindo juga memberikan bantuan kepada PT Daehan Global di Kabupaten Brebes.

“Selama pandemi, karena peningkatan produksi jenis ini, PT Daehan masih dapat mempertahankan sekitar 6.150 pekerja di Kabupaten Brebes,” kepala bea cukai Tegal Niko Budhi Darma menyimpulkan. (*)

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *