Biro Bea Cukai-Karantina menerapkan layanan impor satu pintu berdasarkan pilot individu

TRIBUNNEWS.COM-Setelah dilakukan uji coba single submission pilot (SSm) atau single bea cukai dan layanan karantina beberapa waktu lalu, kini telah berhasil diterapkan dan diterapkan di pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Emas.

Importir atau Perusahaan Pengelola Jasa Kepabeanan (PPJK) yang diproduksi oleh SSm dapat menyampaikan dokumen kepabeanan dan karantina cukup dengan mengunjungi portal. SSm merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. – Biro Bea Cukai dan Karantina Pertanian Tanjong Perak, Surabaya Broadway, Pelindo III dan National Single Window Agency (LNSW) )) Melaksanakan dokumen pemeriksaan bersama pabean. Pemeriksaan dilakukan pada Selasa (7/7) di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) -Gama Ray area Surabaya.

Direktur Bea Cukai Tanjung Perak Aris Sudarminto mengungkapkan, pemeriksaan telah dilakukan di karantina pabean untuk peti kemas berisi 18,5 ton wijen yang diimpor dari India.

“Melalui inspeksi bersama ini, importir akan lebih mudah memproses perizinan dan menekan biaya penanganan peti kemas, karena peti kemas tersebut akan langsung diperiksa oleh Biro Bea dan Karantina.” Katanya, “.

Sebelumnya, Dan Bea Cukai Rong Emas juga melakukan pemeriksaan bersama pertama dengan BKIPM di Semarang yang dilakukan di Pos Pemeriksaan Terpadu (TPFT) Pelabuhan Tanjung Emas, Senin (29/6).

Dari Bangladesh Sebanyak 600 karung atau sekitar 15 ton sisik ikan kering diimpor sebagai barang pertama yang diperiksa oleh departemen bea cukai-karantina.

“Alhamdulillah, kami menguji lingkungan pilot’s nest rk g yang diserahkan oleh bea cukai (SSm) -pabean karantina dan Kerja keras dan sinergi kolega pengelola karantina, karantina, dan pengelola TPKS membuat semuanya berjalan lancar, baik dari segi sistem aplikasi maupun pemeriksaan yang dilakukan oleh agen layanan di tempat. Saya sangat berterima kasih atas pekerjaan Anda dan mari kita bekerja sama untuk mengubah pandemi ini menjadi era inovasi dan perbaikan, ”kata Anton Martin, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas. Dalam pandemi Covid-19, Penerapan SSm ini juga harus menjadi solusi bagi seluruh pelabuhan di Indonesia untuk mengurangi waktu tunggu sehingga mengurangi waktu dan biaya pengeluaran peti kemas sehingga meningkatkan lingkungan bisnis dan investasi di Indonesia, tutup Anton Martin.

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *