TRIBUNNEWS.COM-Pemerintah terus berupaya keras menghentikan peredaran barang ilegal di seluruh Indonesia. Sebagai salah satu lembaga yang berwenang menghentikan peredaran, bea cukai tidak hanya bertindak secara permanen, tetapi juga memusnahkan komoditas ilegal untuk menghilangkan nilai guna komoditas. Setelah ditindak oleh polisi di Kalimantan Selatan, 299.992 kilogram sabu kristalin dihancurkan. Untuk menghilangkan nilai guna, metamfetamin dicampur dengan air deionisasi dan pestisida, kemudian dihancurkan dengan blender.
Kepala Kantor Bea Cukai HB Kalimantan Selatan. Wikassono mengungkapkan bahwa kejahatan terkait narkoba merupakan kejahatan lintas negara. Modus operandi jaringan narkoba saat ini menggunakan teknologi yang kompleks dan didukung oleh jaringan yang sangat besar, sehingga bukan tugas yang mudah untuk menangani penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap. Perangi kejahatan narkoba. Hal ini sejalan dengan kewajiban bea cukai dan pajak konsumsi sebagai pelindung masyarakat yang selalu bekerjasama dengan instansi lain untuk melindungi masyarakat dari barang berbahaya. “
Di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan, Pabean Ntikon di Kalimantan Barat adalah kebiasaan menggunakan barang. -Barang ilegal, antara lain 965.930 batang rokok ilegal, 1.241 bungkus baju bekas, 600 bungkus kain bekas dan 34 kantong gula (Selasa (01/09)). Bea Cukai telah melanggar ketentuan Menteri Perdagangan n ° 51 / M-DAG / PER / 7/2015 tentang larangan impor sandang. Selain itu, barang-barang tersebut tidak dapat digunakan dan “tentu saja” Entikong Kepala bea cukai, Ristola Nainggolan, mengatakan itu termasuk minuman beralkohol, minyak tanah, rokok dan minuman kaleng tanpa dokumen bea dan cukai.
“Nilai komoditas ini diperkirakan Rp197 Kepala bea cukai UEA Tribuana Wetangterah mengatakan:” 9 juta Kami memusnahkan agar barang-barang tersebut tidak lagi memiliki nilai guna dan tidak disalahgunakan. ”Ini juga membuktikan tanggung jawab pengawasan bea cukai. Tugas dan fitur.
Komentar Terbaru