Ibu dan Ayah, cobalah untuk mengurangi emosi melalui konseling emosional. Ketika anak Anda kehilangan emosinya, jangan tertipu untuk bergabung dengan nyamuk.

JAKARTA TRIBUNNEWS.COM – Ketika anak-anak yang sering mengamuk sering menjerit atau menjerit mainan, kesabaran orang tua sangat dibutuhkan untuk menenangkan anak.

Biasanya, jika anak sudah menjadi orang tua, orang tua mudah kesal, terutama jika kondisi orang tua terus berlanjut. Panik atau tidak nyaman. Psikolog klinis Reynitta Poerwito M. Ps menyarankan bahwa ketika emosi orang tua mulai timbul, ia harus mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan perasaan batinnya.

“Pertama bernafas, karena orang tua juga membutuhkan energi, kita bisa melakukannya” “Reynitta mengatakan di siaran langsung Instagram akhir pekan lalu:” Jika kita tidak tenang, jangan biarkan anak-anak kita tenang, kalau tidak, itu akan Tersebar di sekitar.

Kemudian, orang tua perlu sedikit menurunkan harapan mereka ketika membesarkan anak-anak mereka.Tidak selalu berharap bahwa standar tinggi akan menjadi ibu atau ayah yang sempurna.

Membaca: Jangan panik ketika seorang anak kehilangan emosinya. Ini adalah cara yang benar untuk mengatasinya

Membaca: Seorang anak yang kehilangan emosinya di pusat perbelanjaan, inilah bagaimana Salvinda menjadi orangtua yang ganas yang tak terduga — -Misalnya, ketika Anda menghadapi anak yang menangis atau mengamuk karena kesalahan anak, jangan langsung menganggap diri Anda sebagai orang tua yang buruk atau orang tua yang jelek, karena mendidik anak Anda tidak selalu sama dengan situasi anak Anda. – “Kami tidak harus merekomendasikan kepada kami tips dan trik menjadi seorang ibu super, karena kami memiliki cara kami sendiri dalam membesarkan anak-anak. Jika kami marah, kami akan mengatur kemarahan kami, bukan? Memang ada beberapa anak dengan dialisis yang tidak mendengarkan dan harus Ada sedikit getaran, “kata Renitata.

Yang perlu diingat adalah bahwa jika Anda benar-benar perlu sedikit marah dengan anak Anda, jangan biarkan

Jangan memarahi anak Anda dengan kekerasan seperti memukul atau mencubit. Ini bersifat fisik dan psikologis. Berbeda dengan anak-anak. Marah tetapi tidak memiliki suara verbal yang mengatakan bahwa anak itu bodoh atau tidak berguna. Jangan mencubit ketukannya di pintu. Hindari mengatakan itu, “kata Renitat.

Jadi jangan lupa untuk memeluk atau membelai. Perasaan nyaman anak itu mengembalikan keadaan netral, kemarahan anak itu reda, dan emosi orang tua terkendali .

Energi orang tua juga lebih besar, ya, mari kita cium, kata Renita.

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *