
TRIBUNNEWS.COM-Bersepeda atau aktivitas populer seperti solo dan Yogyakarta saat pandemi Covid-19 disebut 2 note and crowd.
Sebenarnya, periode pandemi masih berlaku untuk kegiatan keluarga, seperti bekerja dan belajar
Jadi, di mata sosiolog, seberapa populerkah berkuda?
Dr. Drajat Tri Kartono, sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengungkapkan bahwa fenomena pacuan kuda di masyarakat merupakan campuran dari kesadaran masyarakat dan pengawasan terhadap trend yang ada. -Drajat mengungkapkan bahwa ada yang normal lama (old normal) ketika mengendarai sepeda, yaitu olahraga dan hobi. Drajat mengatakan kepada Tribunnews.com melalui telepon pada Selasa (6 Juni 2020) bahwa sekarang ada konsep normalitas baru atau normal. Jefri Kurniawan (Jefri Kurniawan), pilih 2 komentar &
Dalam konsep ini, Delayat menyebutkan bahwa normal baru disiapkan oleh pemerintah (new normal government) dan normal didirikan oleh masyarakat ( Ada kesenjangan antara normal baru dalam masyarakat. Drajat mengatakan: “Pemerintah telah menyusun normal baru berdasarkan perjanjian kesehatan, dan normal baru yang dibangun secara sosial didasarkan pada pemahaman masyarakat.”
Menurut Drajat, fenomena yang menyebabkan kenaikan kelas dua dan Sebagai hasil dari bentuk baru bangunan komunitas normal.
Komentar Terbaru