Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Dianjurkan untuk menghindari menggunakan pembagi hambatan pada taksi sepeda motor in-line. Penggunaan masker wajah disarankan karena selain dapat memenuhi syarat keselamatan, juga dapat menjaga prosedur kesehatan selama pandemi Covid-19. Sony Susmana, penasihat senior Kementerian Pertahanan dan Keamanan Indonesia, mengatakan bahwa penggunaan bahan insulasi dalam bentuk bahan mirip mika tidak valid. Selain itu, hambatan yang membatasi pengemudi dan penumpang cukup lebar.
Kecuali saat kendaraan bergerak, itu pasti akan mengganggu pekerjaan pengemudi. Memang, untuk udara statis, penghalang efektif. Tapi mobil ini bergerak. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa efisiensinya tidak tinggi.

Saat sepeda motor sedang berjalan, terutama pada saat berjalan dengan kecepatan yang cukup tinggi, dapat membahayakan jika angin tertiup angin, oleh karena itu persyaratan keselamatan tidak dapat dipenuhi dalam penggunaan alat pelindung. pembatas.
Baca: Gunakan gasket pelindung untuk mencegah penyebaran tes Covid-19, GoRide, dan GoCar-lagipula, tetesan (cairan yang bisa menyebarkan virus) menyembur dari depan, bukan dari belakang. Ia mengatakan, pembatas seperti itu tidak efektif dan berbahaya bagi keseimbangan motor. Aspek kesehatan selalu dijunjung tinggi. “Dari segi efisiensi, pengendara ojek dan penumpang bisa memakai masker dan masker wajah. Dia menjelaskan itu karena menutupi wajah. Belakang.
” Saya perhatikan masker wajah jarang digunakan. Padahal targetnya bagus dan sudah direkomendasikan KNKT (National Transportation Safety Committee). Dia berkata: “Ini adalah rencana implementasi yang belum diterapkan di lapangan.” Menurutnya, pelindung layar cocok untuk mobil. Karena menjadi pembatas antara pengemudi dan penumpang tanpa mengganggu keselamatan pengemudi. Tentang keselamatan: Dia menjelaskan: “Untuk kendaraan roda empat (insulasi pelindung), harus digunakan dan semprotan desinfeksi harus digunakan secara teratur.”
Komentar Terbaru