
Jakarta, reporter Tribunnews.com melaporkan, Lusius GenikTRIBUNNEWS.COM, Komite Kesejahteraan Anak Indonesia (KPAI) mendukung pemerintah dan Komite X DPRI RI memutuskan untuk menghapuskan tinjauan nasional 2020 (PBB) karena wabah Coronavirus (Covid-19) di Indonesia. Dinas Pendidikan Retno Listyarti menjelaskan, KPAI mengevaluasi keputusan melindungi anak dan guru dari penyebaran virus Corona. Retno saat dihubungi Tribun, Selasa (24/3/2020), mengatakan: “Ini kebijakan yang harus diapresiasi karena untuk kepentingan terbaik anak.” Silakan merujuk ke Timeline Penting-Retno Tekankan bahwa KPAI berharap pemerintah membatalkan ujian nasional sepenuhnya. Jangan mengganti formulir tes online yang dapat dilakukan di rumah, tetapi batalkan sepenuhnya. Dia melanjutkan dengan berkata,
Menghilangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa bukanlah masalah. Perserikatan Bangsa-Bangsa bukan lagi penentu kelulusan. Retno mengatakan: “Pembatalan ujian nasional tidak penting, karena ujian nasional tidak akan menentukan kelulusan, juga tidak digunakan sebagai faktor penentu untuk memasuki tingkat yang lebih tinggi.” Membaca: Parlemen menerima penghapusan ujian nasional 2020 – jika mungkin, Anda dapat Membajak PBB untuk melindungi sekolah dari virus korona. Dana PBB dapat digunakan untuk program reguler untuk menyemprotkan desinfektan di sekolah, membeli termometer dan mencuci tangan dengan sabun. Retno menyimpulkan: “Jika sekolah dibuka kembali, ini untuk melindungi warga sekolah.” Selama akhir pekan, jumlah penumpang di MRT turun tajam menjadi hanya 5.000. Retno juga mengimbau anak-anak, terutama siswa, untuk tinggal di rumah dan berinteraksi dengan Mereka menjaga jarak. Dia berkata: “Untuk anak-anak, tetap sehat, cukup istirahat dan tinggal di rumah.”
Komentar Terbaru